KETIKA
TUHAN JATUH CINTA 2
Laju hidup dan cinta
fikri, tokoh utama dalam novel dwilogi ketika tuhan jatuh cinta ini, sungguh
penuh liku yang kadang begitu dramatis dan menguras kekuatan hidup!
Sebagai bukti
cinta-Nya atas kejernihan spiritual dan kepekaan rasa kemanusiaan Fikri yang
demikian menonjol, Alloh terus mengujinya dengan banyak cara. Dan, dialah
manusia tegar yang tidak pernah putus asa! Dia jugalah sosok lelaki yang layak
dicintai siapa pun, terutama para perempuan!! Dan, Fikri harus memilih salah
satu dari sekian yang pernah menyentuh hatinya.
Lantas , siapakah
perempuan yang akhirnya dihadiahkan Tuhan untuknya? Lidya kah? Shirakah?
Lenikah? Alenakah? Atau , ada yang lain lagi? Sekali lagi namanya Fikri,
seorang seniman pasir...
Buku pemungka sini,
ketika tuhan jatuh cinta 2 , akan ,menjawab tuntas semua penantian anda selama
ini !
“Kutipan
favorit”
Hal 156
Penyesalan
memang ngga ada gunanya, tapi jika disikapi dengan hati bersih akan berubah
keimanan yang hakiki.
Hal 324
Tidakkah
kau renungkan bahwa segala intrik yang terjadi dalam hidup, hingga memaksa
meneteskan air mata adalah tanda ketika tuhan jatuh cinta?
Hal 355
Kau
suguhi aku cerita yang tak jelas maknanya
Kau
katakan cinta, namun hambar terasa
Lalu,
kau bawa sia-sia kenangan tentang kita
Hingga
aku terdampar sendiri di kaki senja
Tak
ada sebuah kereta berbalik ke stasiun tadi
Dengan
alasan masih ada penumpang yang tertinggal
Dan,
tak ada penumpang yang berlari mengejar sejauh kereta melaju
Yang
terdengar, penumpang itu berkata :
Sudahlah,
aku akan menunggu kereta berikutnya..
Selamat
jalan, wahai bidadari yang terluka..!!
Hal 365
“
Karena, waktu adalah kehidupan. Itu kata hasan al-bana. Dan, kehidupan kita
adalah waktu yang kita miliki. Jika kita menyia-nyiakan waktu, berarti kita
menyia-nyiakan kehidupan, sama artinya dengan membunuh diri kita sendiri karena
nanti Alloh akan menanyakan waktu yang kita gunakan dalam hidup kita.”
“waktu
adalah modal besar bagi kita, umat manusia. Karena, dalam waktu ada kekayaan.
Ada rahasia yang sebenarnya mudah kita cari untuk mendapatkan keuntungan besar
dari Alloh, jika kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya”
Hal 369
Sebuah
fisosofi kehidupan. Hebat. Nyata waktulah yang lebih agung daripada cinta
karena waktu itu tak pernah bisa ditentukan kapan datang dan perginya, meski
sejati selalu ada disekitar kita dan lebih bisa menghargai cinta.
Hal 388
Namun,
realitas cinta-Nya itu amat berbeda dengan realitas cinta manusia kepada
manusia lain. Cinta Alloh pada hamba-Nya selalu dalam bentuk yang lain : dalam
bentuk kesakitan, kehilangan, juga kekecewaan.
Hal 391
Sayidina
Ali pun mengatakan bahwa ilmu dapat mendatangkan kemuliaan, sedangkan harta
tidak dapat mendatangkan ilmu, apalagi kemuliaan. Harta justru akan membawa
kesengsaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar